線下活動音樂藝文

聚聽會耳:工餘版/In the Acoustic Assembling: After Work /Dalam Rakitan Akustik: Setelah Bekerja

226
4
2022.09.25 (Sun) 14:00 - 16:00 (GMT+8)加入行事曆

桃園區公民會館 3F|統領百貨對面,一棟三層樓的白色建築

線下活動

報名完成後出示 ACCUPASS App 中的票券即可快速入場。

實際入場相關規定以活動主辦方為主。

如何取票?
New Abira Taiwan 是由台灣印尼工人協會的印尼移工所組成的音樂團體,主要表演深具代表性的印尼音樂類型 Orkes Melayu 與 Dangdut,此計畫再度邀請 New Abira Taiwan 演繹印尼民謠與傳統流行音樂 Dangdut 與 Orkes Melayu,一起聆聽、對話與表演等來共同學習,思考巴西理論家斯維莉·蘿妮克提出的「身體感知力」提議,如何聚焦身體的力量來聆聽當下各種力量交織的網絡,以期待產生成一種「聲響聚集」。
New Abira Taiwan 是由台灣印尼工人協會的印尼移工所組成的音樂團體,主要表演深具代表性的印尼音樂類型 Orkes Melayu 與 Dangdut,此計畫再度邀請 New Abira Taiwan 演繹印尼民謠與傳統流行音樂 Dangdut 與 Orkes Melayu,一起聆聽、對話與表演等來共同學習,思考巴西理論家斯維莉·蘿妮克提出的「身體感知力」提議,如何聚焦身體的力量來聆聽當下各種力量交織的網絡,以期待產生成一種「聲響聚集」。

線下活動

報名完成後出示 ACCUPASS App 中的票券即可快速入場。

實際入場相關規定以活動主辦方為主。

如何取票?
活動簡介

* 此場表演性聚會會以國語、印尼語和英語進行
* Performance would be conducted in Mandarin, Bahasa Indonesia and English

*For English, please scroll down
*Untuk Bahasa Indonesia, silahkan geser ke bawah.

New Abira Taiwan 是一個由台灣印尼工人協會 (Ikatan Pekerja Indonesia di Taiwan , 簡稱IPIT) 的印尼移工所組成的音樂團體,2015 年為協助其成員發揮音樂創意而成立,主要表演深具代表性的印尼音樂類型 Orkes Melayu 與 Dangdut,包括二位主唱、三位吉他手、二位 ketipung 鼓手、二位鍵盤手和一位長笛手。

1960 年代桃園逐漸成為北部工業聚集之地,工業區與基礎建設的興建,快速吸引來自各國的勞動人口,離開各自的家鄉,並置在同一個地理空間生活著。2022 的今日,我們都已習慣日常生活中有彼此的存在。距離如此靠近,但總是鮮有機會了解彼此的文化。

本次活動邀請 New Abira Taiwan 在 9/25 (Sun) 14:00-16:00 在公民會館三樓演出,在這段時光我們可以欣賞音樂,和 New Abira 與藝術家王虹凱聊聊,享受跨越國籍的交流。

New Abira 的 Facebook 粉專:

↳ https://www.facebook.com/RYAN.EXTORA

* 此場表影性聚會會以國語、印尼語和英語進行
* Performance would be conducted in Mandarin, Bahasa Indonesia and English


《聚聽會耳:工餘版》

▧ 時間|09/25(日) 14:00-16:00

▧ 地點|桃園區公民會館 — 藝文便利店(桃園區中華路8號)

▧ 演出者|New Abira Taiwan — 印尼移工音樂團體

▧ 報名|免費參與

▧ 限額|40 人

﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍

《聚聽會耳:工餘版》起始於藝術家王虹凱 2017 年受邀參與印尼日惹 KUNCI 文化研究中心主導的長期計畫《不適宜的學校》,並承接 2018 年鐵玫瑰藝術節委託製作的工作坊,進一步針對 Dangdut(一種源自印度斯坦、馬來及阿拉伯的音樂類型)和 Orkes Melayu(一種以馬來語為主的歌曲類型),而發展出的聆聽與聚集的研究實踐。

在 2022 年,《聚聽會耳:工餘版》包含三個部分:

1. 2018 年工作坊的聲音紀錄
2. 印尼移工表演團體 New Abira Taiwan 的訪問文字紀錄,伴隨印尼音樂研究者 Irfan Darajat 的文章
3. 表演性聚會。

此計畫再度邀請在台灣生活工作的 New Abira Taiwan,演繹印尼民謠與傳統流行音樂Dangdut 與 Orkes Melayu,與參與聚會的觀眾一起聆聽、對話與表演等來共同學習,思考巴西理論家斯維莉·蘿妮克 (Suely Rolnik) 提出的「身體感知力」(body knowing) 提議,即如何聚焦身體的力量來聆聽當下各種力量交織的網絡。此聚會試圖顯化這樣一個動態網絡的聲音,不同的空間、勞動、生活和美學交錯互動,以期待產生成一種「聲響聚集」(Gautier, 2014)

﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍

關於 New Abira Taiwan:

New Abira Taiwan 是一個由台灣印尼工人協會 (Ikatan Pekerja Indonesia di Taiwan , 簡稱IPIT) 的印尼移工所組成的音樂團體,2015 年為協助其成員發揮音樂創意而成立,主要表演深具代表性的印尼音樂類型 Orkes Melayu 與 Dangdut,包括二位主唱、三位吉他手、二位ketipung 鼓手、二位鍵盤手和一位長笛手。由於印尼移工在台灣勞動契約時間的限制 (通常三年到期,或跟據個別合約有所不同),到期必須返回印尼,團體成員經常更換。

﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍

關於王虹凱:

王虹凱生於臺灣虎尾,跨媒體藝術家與研究者。其調研取向創作關注語言、意識形態,身分認同與知識體系之間的張力,作品探究權力、生存經歷和歷史交錯點上「聆聽」與「認識」的政治性。以表演、聲音、工作坊、裝置、出版等形式,實驗不同的聆聽與聚集模式,探觸時/空交錯中欲望生成、勞動歷史、共存想像和知識維度之間複雜與多變的關係。作品計畫曾於西班牙馬德里索菲亞王后國家美術館廣播電台、加拿大溫哥華ArtSpeak、挪威Trondheim當代藝術中心、亞洲雙年展、約旦安曼MMAG美術館、美國紐約雕塑藝術中心、第14屆德國卡塞爾文件展、澳洲液體聲音藝術節、美國紐約現代美術館等地發表,並參與第54屆威尼斯雙年展台灣館。


{English version}

In the Acoustic Assembling: After Work

Project description: 

In the Acoustic Assembling: After Work began as a series of protocols first conceived for the “School of Improper Education” project organized by Yogyakarta–based KUNCI Cultural Studies Center in 2017. It was later materialized as a workshop in Taoyuan Iron Rose Arts Festival in 2018, seeking to facilitate a research process of co-studying, listening and musicking on Dangdut (a genre of Indonesian folk and traditional popular music derived from Hindustani, Malay and Arabic music) and Orkes Melayu (a genre of Malay-language songs). In 2022, the latest iteration of In the Acoustic Assembling: After Work consists of three components: 1) audio documentation of the 2018 workshop; 2) text documentation of interview with the Indonesian workers’ music band New Abira Taiwan alongside an essay by Indonesian music researcher Irfan Darajat; and 3) a performative convocation.  

In 2022, the project again invites the Taiwan-based New Abira Taiwan to engage a convocation with the audience through listening, conversation and performance.    Drawing upon the Brazilian theorist Suely Rolnik’s proposition of “body knowing” as “the ability to harness the bodily power to listen to the diagram of the forces of the present,” this performative convocation attempts to make audible such a dynamic “diagram.” Together, all participants seek to discuss, summon, gather and disseminate an “acoustic assemblage” (Gautier, 2014) where space, labor, life, and aesthetics are brought together and might be forged into something unexpected.

New Abira Taiwan is a music group formed by Indonesian migrant workers who are members of the Indonesian Workers Association in Taiwan (Ikatan Pekerja Indonesia di Taiwan, or IPIT). It was established in 2015 as a means of channeling talent for Indonesian migrant workers in Taiwan, bringing the iconic Indonesian music genres of Orkes Melayu and Dangdut. This group consists of 2 vocalists, 3 guitarists, 2 ketipung, 2 keyboards, and 1 flute. New Abira’s personnel often changes whenever an old member returns to Indonesia due to Indonesian migrant workers’ contract in Taiwan which usually would expire in 3 years or otherwise.

Hong-Kai Wang is an artist who works across exhibition making, performance, publication and teaching. Her research-based practice is informed by the unceasing tension between languages, ideologies, identities and knowledge regimes. Her work queries the politics of listening and knowing at the intersections of lived experience, power, and pedagogy. Through experimentation with modes of sonic sociality, she seeks to conceive of emergent time-spaces that critically interweaves histories of labor, economies of co-habitation, formations of knowledge, and the production of desire.       

Wang has been presenting her multidisciplinary practice internationally. Works shown at venues include: Museo Nacional Centro de Arte Reina Sofía radio, Artspeak, Kunsthall Trondheim, Asia Art Biennial 2019, Sculpture Center New York, dOCUMENTA 14 (public radio program), Liquid Architecture, Museum of Modern Art New York, among others. She was one of the represented artists at Taiwan Pavilion in the 54th Venice Biennale. 


{Versi Bahasa Indonesia}

In the Acoustic Assembling: After Work (Dalam Rakitan Akustik: Setelah Bekerja) dimulai sebagai serangkaian protokol yang pertama kali disusun untuk proyek “Sekolah Salah Didik” yang diselenggarakan pada tahun 2017 oleh KUNCI Cultural Studies Center yang berbasis di Yogyakarta. 

Protokol ini kemudian diwujudkan dalam sebuah lokakarya di Festival Iron Rose Taoyuan tahun 2018, yang berupaya untuk memfasilitasi sebuah proses penelitian dengan bersama belajar, mendengarkan, dan musicking Dangdut (sebuah aliran musik rakyat dan musik populer tradisional Indonesia yang berasal dari Hindustan, Melayu, dan Arab) dan Orkes Melayu (sebuah aliran lagu-lagu berbahasa Melayu). Pada tahun 2022, iterasi terbaru In the Acoustic Assembling: After Work terdiri dari tiga komponen: 1) dokumentasi audio dari lokakarya tahun 2018; 2) dokumentasi teks wawancara dengan band musik Pekerja Migran Indonesia, New Abira, disertai dengan sebuah esai oleh Irfan Drajat yang merupakan seorang peneliti musik dari Indonesia; dan 3) sebuah pertemuan performatif. 

Di tahun 2022, proyek ini kembali mengundang New Abira Taiwan yang berbasis di Taiwan untuk terlibat dalam sebuah kegiatan bersama penonton melalui pendengaran, percakapan, dan pertunjukan. Berdasarkan proposisi teoris Brasil, Suely Rolnik, tentang "pengetahuan tubuh" sebagai "kemampuan untuk memanfaatkan kekuatan tubuh untuk mendengarkan diagram kekuatan masa kini", pertemuan performatif ini mencoba membuat "diagram" dinamis demikian dapat didengar. Bersama-sama, semua peserta berusaha untuk berdiskusi, memanggil, berkumpul, dan menyebarluaskan “rakitan akustik” (Gautier, 2014) di mana ruang, tenaga, kehidupan, dan estetika disatukan dan mungkin ditempa menjadi sesuatu yang tidak terduga. 

New Abira Taiwan adalah satu grup musik yang dibentuk oleh pekerja migran Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Pekerja Indonesia di Taiwan (IPIT). New Abira didirikan pada tahun 2015 sebagai sarana penyaluran bakat bagi para pekerja migran Indonesia di Taiwan, dengan mengusung aliran musik ikonik dari Indonesia Indonesia, yaitu Orkes Melayu dan Dangdut. Grup ini terdiri dari 2 vokalis, 3 gitaris, 2 ketipung, 2 keyboard, dan 1 seruling. Personil New Abira sering berganti setiap kali anggota lama kembali ke Indonesia dikarenakan kontrak pekerja migran Indonesia di Taiwan yang biasanya akan berakhir dalam 3 tahun atau sebaliknya. 

Hong-Kai Wang adalah seorang seniman yang bekerja di berbagai pembuatan pameran, pertunjukan, publikasi dan pengajaran. Praktik berbasis penelitiannya diinformasikan oleh ketegangan yang tiada henti antara bahasa, ideologi, identitas, dan rezim pengetahuan. Karyanya mempertanyakan politik mendengarkan dan mengetahui di persimpangan pengalaman hidup, kekuasaan, dan pedagogi. Melalui eksperimen dengan mode sosialitas sonik, dia berusaha untuk memahami munculnya ruang-waktu yang secara kritis menjalin sejarah kerja, ekonomi hidup bersama, formasi pengetahuan, dan produksi hasrat.

Wang telah mempresentasikan praktik multidisiplinnya di lingkungan internasional. Karya-karyanya ditampilkan di berbagai venue, antara lain: radio Museo Nacional Centro de Arte Reina Sofía, Artspeak, Kunsthall Trondheim, Asia Art Biennial 2019, Sculpture Center New York, dOCUMENTA 14 (program radio publik), Liquid Architecture, Museum of Modern Art New York, dan lain-lain . Dia adalah salah satu seniman yang dihadirkan di Paviliun Taiwan di Venice Biennale ke-54.

avatar

桃園區公民會館

verified

聚聽會耳:工餘版/In the Acoustic Assembling: After Work /Dalam Rakitan Akustik: Setelah Bekerja

2022.09.25 (Sun) 14:00 - 16:00 (GMT+8)

活動嘉賓

New Abira Taiwan
New Abira Taiwan
王虹凱
王虹凱
活動地圖

台灣桃園市桃園區中華路8號

loading